PT. XYZ merupakan perusahaan penyedia jasa layanan telekomunikasi dan jaringan Indonesia yang memiliki proyek tahunan, yaitu proyek FTTH OSP-FO (Fiber To The Home Outside Plant – Fiber Optic). Pada pelaksanaan batch 1 (Januari 2020), proyek memiliki 68 titik lokasi sub-proyek yang tersebar di wilayah Cirebon. Untuk pengerjaannya, PT. XYZ bekerja sama dengan 9 mitra, akan tetapi pada tenggat waktu proyek, yaitu hari ke-60, hanya 2 mitra yang telah menyelesaikan pekerjaannya. Hal ini dianlisis dengan menggunakan metode Earned Value Mangement dan Earned Duration Management untuk mengukur kinerja biaya dan durasi proyek, dari 7 titik lokasi yang dipegang setiap mitra didapatkan bahwa kemunduran ini sudah terjadi cukup awal. Kinerja biaya dan durasi terendah terjadi pada lokasi Dusun Dua Karanganyar dengan nilai SPI sebesar 0.12 dengan variansi biaya sebesar -Rp75,222,435.80 dan lokasi Distribusi Cageur yang bernilai DPI sebesar 0.76 dan variansi durasinya selama -17 hari. Kemunduran tersebut disebabkan oleh sedikitnya jumlah pengawas lapanganyang berdampak pada kurangnya pengawasan pada pekerjaan mitra sehingga tidak dapat mendeteksi keterlambatan yang terjadi di awal. Oleh karena itu, dirancang suatu sistem informasi yang bernama “Better Project” yang memiliki fungsi sebagai platform monitoring & controlling proyek dengan mengukur kinerja proyek menggunakan pendekatan EVM dan EDM.