PERANCANGAN INTERIOR HOTEL BUTIK BANDUNG DENGAN PENDEKATAN CINEMATIC EXPERIENCE
Nada Ramadhani Sanjaya/1603160024
Program Studi Desain Interior, Universitas Telkom
[email protected]
ABSTRAK
Rutinitas bekerja bisa menjadi aktivitas yang menjenuhkan bagi manusia jika
dilakukan secara terus menerus. Oleh karena itu, ada saatnya berpariwisata dibutuhkan. Pada
bulan Juli 2019 Kota Bandung meraih penghargaan Indonesia Attractiveness Award (IAA)
2019 dengan Kategori Kota Besar Terbaik yang diterima oleh Wali Kota Bandung, Oded M.
Danial sehingga dapat dikatakan bahwa Kota Bandung merupakan kota yang menarik dari segi
kepariwisataannya dan berpotensi meningkatkan kepariwisataan Indonesia.
Berwisata merupakan salah satu cara yang dibutuhkan oleh manusia untuk melepaskan
diri dari kejenuhan dan rutinitas pekerjaan. Menurut Pawlowska (2016), akibat dari lifestyle
perkotaan saat ini, muncul suatu fenomena yang menjadi tren berlibur yang disebut dengan
staycation yang merupakan perjalanan satu hari di kota asal atau kota terdekat pada akhir pekan
dan hari libur kerja yang digemari oleh generasi millennials. Ketika berpariwisata, para
wisatawan membutuhkan tempat penginapan dimana mereka bisa tinggal dan beristirahat
untuk sementara waktu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, hotel merupakan bangunan
berkamar banyak yang disewakan sebagai tempat untuk menginap dan tempat makan bagi
orang yang sedang dalam perjalanan. Dewasa ini, hotel juga berfungsi sebagai sebuah “private
house” temporer bagi generasi millennials yang melakukan tren berlibur staycation untuk
beristirahat dengan tenang dan cepat sembari melakukan selfie di sudut-sudut hotel sehingga
kekuatan fisik dan mental mereka dapat pulih sebelum mereka kembali ke rutinitas bekerja
yang menjenuhkan. Salah satu jenis hotel yang saat ini diminati oleh generasi millennials dalam
melakukan tren berlibur staycation adalah Hotel Butik.
Menurut Ricca (2015), Hotel Butik merupakan hotel yang mencerminkan tren saat ini
sebagai lifestyle brands dengan segmen merek yang lebih kecil yang memiliki style yang unik
dan desain-sentris. Di Kota Bandung sudah terdapat banyak Hotel Butik namun belum terdapat
Hotel Butik dengan pendekatan Cinematic Experience. Menurut Audience Report dari
GlobalWebIndex (2018), generasi millennials memiliki personal interests terhadap film
sehingga dapat disimpulkan bahwa generasi tersebut sudah familiar dengan film karena hal
tersebut merupakan hiburan yang efektif, efisien, accessible, dan murah dalam keseharian
mereka yang membuat mereka lupa akan kejenuhan dari realita lantaran Experience tersebut
membuat mereka seolah-olah berada di ‘dunia lain’. Salah satu persepsi visual yang terdapat
di dalam film dan desain interior adalah Optical Illusion yang dapat menimbulkan ‘dunia lain’
dalam ruangan sehingga dapat disimpulkan bahwa pendekatan Cinematic Experience yang
digunakan dalam perancangan Hotel Butik Bandung dapat menjadi solusi yang tepat bagi
generasi millennials yang ingin memulihkan kekuatan fisik dan mental mereka saat melakukan
staycation serta menjadikan Kota Bandung mendapatkan peringkat yang lebih tinggi pada
Sektor Pariwisata di Indonesia.
Kata kunci: Hotel, Hotel Butik, Staycation, Generasi Millennials, Cinematic Experience