Memiliki keluarga yang lengkap tentu saja dambaan setiap orang, sebagaimana pandangan dari Ian Robertson dalam Toersilaningsih (2012:51), keluarga adalah kelompok individu yang terikat atas sebuah tali suci perkawinan, keturunan, darah, atau adopsi yang bertanggungjawab atas perekonomian dan anggota keluarga satu sama lain, namun hal tersebut berbeda pada kasus perempuan single parent, seorang perempuan dikatakan single parent apabila mengalamani perceraian dan kematian pasangannya. Dua faktor tersebut seringkali meninggalkan kebingungan atas perubahan struktur peran orang tua dalam mengurusi rumah tangganya, khususnya dalam kestabilan ekonomi, Tandipayuk (2009:3)
Perempuan single parent menjadi subjek dalam penelitian ini merupakan lima perempuan hebat yang mampu menjalankan rumah tangganya sendiri dengan cara mengemban dua peran, yaitu menjadi sosok ayah dan ibu. Kelima perempuan single parent tersebut terdaftar dalam keanggotaan Koperasi Setia Bhakti Wanita Surabaya (SBW), yang mana merupakan sebuah organisasi koperasi yang dikelola oleh para perempuan dengan tujuan untuk mewujudkan SDM berkualitas dan menyejahterakan perekonomian anggota dengan sistem tanggung-renteng SBW.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan sudut pandang dari perempuan single parent memaknai pengalaman rumah tangganya melakoni dua peran sekaligus dengan harapan mampu memberikan motivasi bagi perempuan di luar sana. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, serta paradigma yang digunakan adalah interpretif. Hasil penelitian ditemukan bahwa organisasi Koperasi Setia Bhakti Wanita (SBW) mampu memberikan manfaat dan bantuan bagi para informan kunci mulai dari pemberdayaan diri berkualitas, fasilitas pinjaman penunjang perekonomian, hingga sebagai support stystem, serta makna dari arti perempuan merupakan kuat .yang terbalut dalam kelembutannya.
Kata Kunci: peran ganda, single parent, pemaknaan, kajian gender, kualitatif, teori interaksi simbolik