Styrofoam terbuat dari polistirena yang melibatkan pencampuran gelembung udara sehingga membuatnya mengembang dan ringan seperti busa. Apabila benda ini terkena suhu tinggi suatu pangan, lamanya kontak dan tingginya kadar lemak suatu pangan akan terjadi pelepasan stirena kedalam pangan yang bahaya jika masuk kedalam tubuh. Diketahui benzena juga terkandung dalam styrofoam yang diketahui sebagai zat penyebab kanker. Karena perlu adanya tindakan lanjut untuk menghimbau masyarakat, penulis ingin membuat sebuah animasi 2D yang dapat mengedukasi anak-anak sejak dini. Metode perancangan yang dilakukan meliputi pengumpulan data (studi pustaka, observasi dan wawancara) kemudian data dianalisis menggunakan metode kualitatif. Dari data tersebut mendapatkan kesimpulan perancangan karakter yang sesuai untuk kebutuhan animasi 2D.