Lampu merupakan salah satu sumber cahaya buatan yang sering kita gunakan untuk menunjang kegiatan
sehari-hari, baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan. Namun terkadang pemilihan lampu yang
kurang tepat dapat menjadikannya kurang efisien. Seperti pencahayaan yang terlalu terang membuat
penggunaan nya menjadi kurang nyaman. Oleh karena itu kita bisa menerapkan konsep smart lighting
terhadap penggunaan lampu. Smart lighting itu sendiri merupakan salah satu produk dari Internet of
Things (IoT). Lampu belajar adaptif yang dibangun pada tugas akhir ini menggunakan sensor Light
Dependent Resistor (LDR) untuk mendeteksi intensitas cahaya di sekitar ruangan. Selain itu menggunakan
sensor Passive Infrared Reciver (PIR) untuk mendeteksi pergerakan, agar penggunaan nya tidak sia-sia.
Kemudian data yang didapat diolah dengan menggunakan Adaptive Neuro-Fuzzy Inference System (ANFIS)
untuk pengendalian cahaya yang dikeluarkan lampu belajar. Kemudian lampu belajar akan menyala
berdasarkan rekomendasi cahaya yang dikeluarkan ANFIS agar tidak terjadi penggunaan cahaya yang
berlebihan. Dibandingkan dengan metode Fuzzy, Adaptive Neuro-Fuzzy Inference System (ANFIS) lebih
dapat mengendalikan cahaya lampu belajar dengan baik.