Saat ini kemacetan lalu lintas dijalan raya adalah masalah yang serius, salah satu solusi umum untuk mengatasi kemacetan yaitu dengan lampu lalu lintas. Tetapi lampu lalu lintas hanya diterapakan pada jalan raya atau persimpangan jalan yang besar, sehingga persimpangan jalan alternatif yang kecil sangat
jarang ditemukan lampu lalu lintas. Jika terdapat dua pengendara dari arah yang saling berbeda telah
masuk posisi blind spot maka dua pengendara tersebut tidak akan dapat melewati persimpangan tersebut
karena hanya dapat dilalui satu arah. Oleh sebab itu dalam penelitian ini dirancang sebuah lampu lalu
lintas pintar menjadi dua kontrol yaitu kontrol otomatis untuk menentukan jalur sisi mana yang
mendapat lampu hijau terlebih dahulu dan kontrol manual berbasis internet of things untuk kendaraan
keadaan darurat. Untuk kontrol otomatis diklasifikasikan dengan metode fuzzy logic tsukamoto dengan
parameter kedatangan kendaraan sisi kiri, kedatangan kendaraan sisi kanan dan keputusan signal,
paremeter tersebut diambil menggunakan sensor. Fuzzy logic ini merupakan metode yang fleksibel dan
sifatnya yang ketidakpastian sehingga cocok bila diterapkan pada lampu lalu lintas pintar. Sedangkan
untuk sistem kontrol manual dibangun dengan basis internet of things menggunakan tool node-red,
aplikasi ini berbasis web sehingga pengguna kendaraan darurat dapat mengkontrol arus lalu lintas
dengan sebuah perangkat. Setelah dilakukan pengujian, bahwa pengaturan sistem lampu lalu lintas
dengan menggunakan pengontrol logika fuzzy lebih efektif daripada sistem pengaturan konvensional,
dengan tingkat akurasi 76.6667% dalam menentukan keputusan sudah baik dan untuk kontrol manual
jika diaktifkan tidak merusak sistem kontrol otomatis atau terjadinya bug, sehingga jika kontrol manual
diaktifkan maka sistem kontrol otomatis berhenti untuk sementara selama kontrol manual aktif.