Setelah diberlakukan pasar bebas di Indonesia mengakibatkan persaingan perekonomian yang semakin meningkat khususnya pada bidang industri bisnis yang selalu mengandalkan faktor utama berupa strategi bisnis, hal ini juga merupakan dampak dari perubahan industri yang menyebabkan banyaknya aspek kehidupan terpengaruh pada perubahan perilaku ketika menjalankan bisnis. Dalam membantu perubahan secara sempurna, diperlukan penerapan adanya sebuah metode yang mendukung pelaku bisnis dalam melanjutkan industri, seperti adanya penerapan Enterprise Architecture (EA) yang membantu industri bisnis dalam pencapaian tujuan atau goals sesuai visi dan misi, penerapan teknologi dalam mendukung proses bisnis dan memaksimalkan peran serta tanggung jawab setiap pelaku bisnis. Usaha Mikro Kecil dan Menegah (UMKM) menjadi salah satu industri bisnis yang bisa melakukan penerapan Enterprise Architecture.
Dengan adanya penerapan Enterprise Architecture diharapkan dapat membantu UMKM dalam menghadapi realisasi perancangan berbasis teknologi sehingga akan lebih mudah dalam menghadapi pesaing bisnis terutama untuk menghadapui pesaing dengan produk serupa karena pada dasarnya, UMKM menjadi salah satu usaha yang memiliki peranan penting dalam perekonomian suatu negara khusunya di Indonesia, UMKM juga menciptakan banyak peluang kerja baru yang dapat menghasilkan produk-produk berkualitas tinggi, meski pada kenyataannya belum semua UMKM mampu untuk dan melakukan perubahan menggunakan penerapan Enterprise Architecture.
UMKM menjadi salah satu sektor penentu ekonomi utama yang harus siap mewujudkan realisasi penerapan strategi bisnis berbasis Enterprise Architecture sehinnga mampu menghadapi perubahan secara signifikan dengan tepat, UMKM telah berhasil menarik banyak minat pelaku bisnis memanfaatkan teknologi yang terkemuka untuk memudahkan jalannya proses bisnis, maka dari itu UMKM diharapkan harus memiliki strategi bisnis khusus untuk menghadapi para pesaing. Hal ini bertujuan juga untuk memberi usulan pendekatan mengenai tingkat kesiapan organisasi atau perusahaan dalam mengimplementasikan penerapan Enterprise Architecture. Dalam melakukan penerapan Enterprise Architecture tentu saja tidaklah mudah, banyak tantangan dan halangan yang akan menghambat bahkan dapat mempersulit jalannya perancangan, untuk meminimalisir hal tersebut diperlukan adanya pemetaan yang sesuai dengan tujuan utama pelaku bisnis.
UMKM yang menjadi objek penelitian sampai saat ini belum memiliki strategi khusus yang dipetakan terkait dengan pemasaran produknya. Untuk dapat memanfaatkan peran teknologi digital secara maksimal, maka perlu dilakukannya perancangan Enterprise Architecture sebagai bentuk kesiapan UMKM menghadapi persaingan bisnis dalam perkembangan industri. Dalam perancangan Enterprise Architecture akan lebih efektif apabila menggunakan sebuah framework atau kerangka kerja. Perancangan Enterprise Architecture yang digunakan dalam penelitian ini adalah framework TOGAF ADM, yang meliputi fase preliminary phase, Phase A: Architecture Vision, Phase B: Business Architecture, Phase C: Information System Architecture, dan Phase D: Technology Architecture. Hasil dari perancangan Enterprise Architecture pada UMKM Keripik Sanjai Anna ini yaitu berupa Enterprise Architecture Blueprint. Dari hasil perancangan dan analisis yang telah dibuat, maka diharapkan dapat menjadi panduan UMKM untuk mewujudkan tujuannya.
Kata kunci: Bisnis, UMKM Keripik Sanjai Anna, Enterprise Architecture, TOGAF ADM, Revolusi Industri, Enterprise Architecture Blueprint, Pelaku Bisnis