Adanya Peraturan Menteri yang mengatur kebijakan dalam hal panduan penyusunan pengelolaan teknologi informasi pada perusahaan yang bertujuan untuk menjamin keselarasan bisnis dengan TI sesuai dengan peranan TI dalam perusahaan membuat salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri dan manufaktur melakukan evaluasi pengelolaan teknologi informasi yang berhasil mengidentifikasi adanya permasalahan pada fungsi pengembangan teknologi yaitu masih banyak pekerjaan yang dilakukan melalui bantuan divisi lain dan/atau vendor luar karena load mesin penuh/teknologi tidak mumpuni, pengembangan yang dilakukan fungsi teknologi belum sepenuhnya sinkron dengan program pemasaran dan penjualan serta produksi, dan kurangnya kerja sama dengan institusi lain yang memberikan dampak signifikan serta kurangnya kolaborasi untuk mengembangkan ide-ide atau menciptakan inovasi produk baru. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, perusahaan menginisiasi perancangan enterprise architecture dengan menggunakan TOGAF ADM. Dengan adanya peracangan enterprise architecture diharapkan bisa mengintegrasikan teknologi informasi dan sumber daya lainnya yang ada pada perusahaan. Hasil penelitian ini akan menghasilkan output berupa blueprint dan IT Roadmap berupa integrasi aplikasi PDM SolidWork pada fungsi pengembangan teknologi dengan dashboard Xcelcius pada fungsi pemasaran dan penjualan, adanya pemutakhiran SOP serta adanya pengembangan aplikasi baru yaitu aplikasi pengelolaan kerjasama guna mendukung strategi perusahaan.
Kata Kunci: Enterprise Architecture, TOGAF, fungsi pengembangan teknologi, manufaktur