Sebagai perusahaan BUMN, perusahaan industri dan manufaktur Bandung harus menaati setiap peraturan yang ada, dimana salah satunya adalah peraturan Menteri BUMN RI No. PER-03/MBU/02/2018 tentang perubahan atas peraturan Menteri BUMN No. PER-02/MBU/2013 tentang panduan penyusunan pengelolaan teknologi informasi BUMN tentang perancangan TI bahwa setiap BUMN diharuskan untuk memiliki Master Plan TI untuk kurun waktu 3-5 tahun dan di review secara periodik yang bertujuan untuk menjamin keselarasan bisnis dengan TI, sesuai dengan peranan TI dalam BUMN (Perusahaan Industri dan Manufaktur Bandung, 2019).
Salah satu tujuan perusahaan industri dan manufaktur adalah melaksanakan kegiatan produksi dengan sebaik mungkin untuk menghasilkan produk yang berkualitas sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Namun dalam upaya tersebut, terdapat dua permasalahan pada fungsi pengelolaan produksi yang menghambat perusahaan dalam mendukung kemandirian pelaksanaan produksi yaitu terkait dengan kapasitas produksi yang tidak sesuai dengan potensi permintaan dan jumlah produk cacat (reject product) yang cukup tinggi. Akar penyebab dari dua permasalahan tersebut salah satunya adalah tidak adanya monitoring pemakaian persediaan selama berjalannya proses produksi akibat kurang terlibatnya teknologi informasi dalam proses operasional yang berjalan pada fungsi pengelolaan produksi.
Berdasarkan kondisi permasalahan tersebut dibutuhkan adanya perancangan Enterprise Architecture untuk menyelaraskan penggunaan teknologi dengan proses bisnis pada fungsi pengelolaan produksi, dengan menggunakan framework togaf (the open group architecture framework) dan menggunakan metode togaf adm. Hasil dari perancangan enterprise architecture ini akan memberikan gambaran rinci berupa usulan solusi yaitu dengan adanya pengembangan aplikasi Manufacturing Excecution System (MES) dan Maintenance Management System (MMS) yang berfungsi untuk mengoptimalkan proses monitoring pada kegiatan produksi. Selanjutnya, akan tercipta sebuah blueprint dan IT Roadmap yang akan digunakan sebagai acuan dalam membangun suatu sistem yang terintegrasi khususnya pada fungsi produksi di Perusahaan Industri dan Manufaktur.
Kata Kunci: perancangan Enterprise Architecture, kapasitas produksi, produk cacat, fungsi pengelolaan produksi, togaf adm, monitoring sistem.