Terdapat beberapa kendala yang ditemukan di Asrama Telkom university, diantara nya ada beberapa keluhan mengenai kepuasan penghuni asrama terhadap kebesihan gedung asrama yang menyebabkan penghuni asrama resign sebelum waktu yang ditentukan oleh pihak pengelola asrama. Salah satu cara untuk mengetahui dan memastikan kegiatan pegawai cleaning service berjalan dengan baik dan beban kerjanya sesuai adalah dengan melakukan analisis beban kerja fisik. Analisis beban kerja yang dilakukan dapat digunakan untuk menentukan upaya perusahaan terhadap pegawai sesuai dengan beban kerja yang dimiliki, serta dapat menentukan kelonggaran atau allowance yang akan diberikan kepada setiap pekerjaan. Metode yang dilakukan adalah dengan metode work sampling. Hasil analisis beban kerja dengan menggunakan metode work sampling diketahui bahwa kategori beban kerja yaitu : Berdasarkan jenis pekerjaan, bidang kerja horizontal merupakan pekerjaan dengan beban kerja tertinggi. Berdasarkan perbandingan shift, gedung asrama yang menggunakan sistem shift, beban kerja nya lebih rendah dibanding yang tidak menggunakan sistem shift. Hasil perhitungan kebutuhan jumlah pegawai cleaning service menunjukkan bahwa untuk mewujudkan beban kerja yang merata, setiap gedung asrama perlu ditambah satu orang pegawai cleaning service, dan setiap gedung perlu menerapkan sistem shift untuk menggunakan formasi pegawai tiga orang setiap gedungnya. Dua orang bekerja di shift pagi dan satu orang bekerja di shift siang.