Superkapasitor merupakan alat yang digunakan untuk penyimpanan muatan. Pada dasarnya, superkapasitor memliki banyak kelebihan diantaranya, akses cepat dalam penyimpanan muatan, siklus pengisian dan pengosongan yang lebih cepat dan memiliki kapasitas penyimpanan hingga lebih dari 200 F/g [2]. Dalam pembuatan lapisan tipis elektroda superkapasitor ini menggunakan metode bahan dasar alami yang digunakan sebagai pereduksi dan pengkelat untuk bahan mangan yang didapatkan dari ekstrak daun kembang sepatu, jahe, dan daun nanas dengan proses pencampuran langsung diatas plat yang kemudian diukur dengan menggunakan metode cyclic voltammetry. Proses penelitian ini dibagi menjadi beberapa tahap variasi yaitu variasi bahan pereduksi dan pengkelat yang terdiri dari ekstrak daun kembang sepatu, jahe, dan daun nanas, variasi massa yang terbagi menjadi tiga yaitu 1 mg, 10 mg, dan 30 mg, variasi rasio MnSO4 terhadap ekstrak bahan alami yang terdiri dari 1:0.1, 1:1, 1:2, 1:4, 1:5, dan 1:6, serta yang terakhir dilakukan adalah variasi scan rate yaitu 1 mV/s, 10 mV/s, 50 mV/s, dan 100 mV/s. Dari beberapa tahap variasi yang telah dilakukan didapatkan hasil dengan nilai kapasitansi spesifik maksimal yaitu dengan berbahan dasar ekstrak jahe dengan massa 1 mg, rasio 1 : 2, dan scan rate 10 mV/s dengan rata-rata nilai kapasitansi spesifik 37,842 F/g. Setelah didapatkannya nilai kapasiansi spesifik maksimal, dilakukan karakterisasi dengan menggunakan SEM dan XRD. Dari hasil SEM ekstrak jahe dengan perbesaran 50000 kali dan ekstrak daun kembang sepatu dengan perbesaran 10000 kali serta 50000 kali menunjukan bahwa adanya pori-pori diatas permukaan, sedangkan pada ekstrak jahe dengan perbesaran 10000 kali menunjukan gumpalan-gumpalan besar. Kemudian hasil uji karakteristik XRD ekstrak jahe dan daun kembang sepatu menunjukan bahwa adanya puncak yang berarti adanya senyawa mangan pada grafik tersebut.
Kata kunci : Superkapasitor, Mangan Sulfat, Kapasitansi Spesifik, Elektroda, Lapisan Tipis.