Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola komunikasi keluarga dalam penerapan fungsi kasih sayang Ibu pada warga binaan wanita di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan, Sukamiskin Bandung. Penelitian ini diarahkan pada studi fenomonologi kualitatif antara orang tua khusunya ibu dan anak warga binaan wanita untuk membandingkan masing-masing pola komunikasi yang terdapat dalam masing-masing keluarga yang menjadi narasumber yaitu warga binaan wanita sebagai objek penelitian.
Penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara dan observasi di lapangan di Lembaga pemasyarakatan Kelas II-A Sukamiskin, Bandung.
Hasil penelitian ini dilihat dari dua dimensi yaitu orientasi percakapan ditandai dengan minimnya partisipasi anak terhadap orangtua didalam keluarga, lalu anak akan menjadi pasif dengan orangtua dalam berinteraksi. Lalu, melalui orientasi konformitas ditandai dengan kesamaan didalam keluarga antara anak dengan orang tua, dimana anak menjadi mematuhi peraturan karena adanya rasa takut dengan orang tua. Sehingga dilihat dari hasil observasi yang telah dibuat oleh peneliti, orientasi percakapan pada keluarga warga binaan wanita umumnya memiliki pola yang ditandai dengan seberapa intensnya anak dan ibu ketika berdiskusi, memiliki suasanya yang nyaman ketika berdiskusi mengenai hal yang dilakukan setiap harinya, ketika ibu memberikan nasehat kepada anak, anak menerimanya dengan tanggapan yang positif. Walaupun dengan keterbatasan kedua belah pihak, tidak mengurangi intensitas dan frekuensi anak dan orang tua untuk terlibat dalam suatu percakapan.
Orientasi konformitas pada keluarga warga binaan wanita memiliki pola yang ditandai dengan sikap menerima terhadap aturan yang telah didiskusikan antara kedua orang tua, masih adanya batasan yang diterapkan namun anak tersebut harus tetap merasa nyaman. Adanya tuntutan dan batasan yang dilakukan oleh beberapa keluarga tersebut membuat anak menjadi lebih aware dan bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri disaat salah satu angota keluarga sedang berada dalam masa hukuman.