Container merupakan salah satu cara untuk membangun sebuah layanan di internet. Dengan menggunakan Container kita bisa membangun layanan lebih ringan dan cepat dibandingkan dengan virtualisasi. Karena ringan maka jumlah dari Container lebih banyak dari Virtual Machine, sehingga dibutuhkannya Container Orchestration seperti Kubernetes. Namun ada beberapa masalah performa jaringan di Kubernetes. Disebabkan jaringan yang kurang optimal karena menggunakan interface yang sama untuk komunikasi internal dan external, pemilihan protokol tunneling yang kurang tepat, serta kurangnya fitur untuk memantau trafik paket pada jaringan Kubernetes.
Pada tugas akhir ini akan membahas tentang performansi jaringan Kubernetes menggunakan Software Defined Networking (SDN), dengan menggunakan SONA-CNI. SONA-CNI menggunakan pengaturan jaringan terpusat sehingga dapat memantau trafik lebih mudah dan memisahkan network interface yang digunakan un- tuk manajemen dan pengaksesan dari luar. Ada 3 protokol tunneling yang dapat digunakan SONA-CNI yaitu GRE, VxLAN dan GENEVE. Pengujian performansi dengan cara membandingkan dengan CNI Flannel dan Calico, serta membandingkan protokol tunneling yang digunakan.
Hasil pengujian dari ketiga skenario yang diuji dapat disimpulkan, besar MTU pada network interface berpengaruh pada protokol tunneling yang akan digunakan. Hanya SONA-CNI yang menyediakan monitoring trafik paket di kubernetes tanpa memasang aplikasi tambahan, dan menjadi paling baik dalam pengujian pada pa- rameter latency dengan nilai sekitar 29.63% - 48.46% lebih kecil daripada Flannel dan Calico. Untuk parameter throughput SONA-CNI masih cukup bersaing dengan Flannel dan Calico walaupun lebih rendah sekitar 4.46% - 31.04%. Namun pada parameter packet loss SONA-CNI mendapatkan persentase yang kurang baik sekitar 23.64% - 290.48% lebih tinggi dibandingkan Flannel dan Calico.
Kata Kunci: Container, CNI, SDN, Kubernetes, Controller, Tunneling.