January effect adalah salah satu anomali musiman yang dapat terjadi di pasar modal Indonesia. January effect adalah anomali yang menyajikan return saham rendah terjadi di bulan Desember dan return saham tertinggi terjadi di bulan Januari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan return saham dan abnormal return pada bulan Januari dengan bulan selain Januari. Jika terdapat perbedaan antara return saham dan abnormal return pada bulan Januari dengan bulan lainnya maka January effect terjadi begitu pula sebaliknya jika return saham dan abnormal return bulan Januari tidak menunjukkan perbedaan dengan bulan lainnya maka January effect tidak terjadi.
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder. Sampel pada penelitian ini terdiri dari 15 perusahaan yang tidak melakukan corporate action dan secara konsisten masuk kedalam Indeks LQ45 Bursa Efek Indonesia periode 2015-2019. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji One Way ANOVA untuk menguji apakah terdapat perbedaan return saham antara bulan Januari dengan bulan selain Januari.
Hasil analisis menggunakan Uji One Way ANOVA menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada return dan abnormal return antar kelompok bulan Januari dengan bulan-bulan lainnya sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa fenomena January effect tidak terjadi pada Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2019.
Kata kunci: January Effect, Return, Abnormal Return, Indeks LQ45