Abstrak
Komunikasi orangtua-anak merupakan proses pengiriman dan penerimaan pesan – pesan yang terjadi di antara orangtua dan anak. Komunikasi orangtua-anak menjadi salah satu faktor penting dalam terbentuknya suatu hubungan kelekatan yang baik. Tanpa adanya komunikasi orangtua-anak yang baik, maka tidak akan terjadi hubungan kelekatan yang baik. Kelekatan ini memiliki dampak yang sifatnya jangka panjang dari sejak anak lahir ke dunia hingga sepanjang hidupnya. Kelekatan berdampak pada perilaku emosional, fisik dan psikis seorang anak. Anak dengan kelekatan yang baik akan menunjukan sikap dan perilaku yang positif dari hasil hubungan kelekatan tersebut begitupun sebaliknya anak dengan kelekatan yang tidak baik akan menunjukan sikap dan perilaku yang negatif. Pada penelitian ini, terdapat fenomena ABK yang sedikit diabaikan oleh orangtua kandungnya sehingga ABK diasuh oleh orangtua asuh. Untuk menentukan gaya kelekatan, penelitian ini menggunakan teori kelekatan dari Bowbly yang menyebutkan bahwa ada tiga tingkat kelekatan yaitu secure attachment (kelekatan aman), resistant attachment (kelekatan cemas) dan avoidant attachment (kelekatan menghindar). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, deskriptif dengan menerapkan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam. Wawancara dilakukan dengan tiga orang informan kunci, dua orang informan ahli dan satu orang informan pendukung. Hasil penelitian menunjukan bahwa ABK memiliki hubungan kelekatan yang aman dengan orangtua asuhnya dibandingkan dengan orangtua kandungnya.
Kata Kunci: Komunikasi, Orangtua, ABK, Pengasuhan, Kelekatan