Developer Properti Syariah atau disingkat DPS adalah komunitas berkumpulnya para pelaku usaha properti dengan menggunakan skema syariah yang berkantor di kota Bogor Jawa Barat. Didirikan oleh Mohammad Rosyid pada tahun 2015 dimulai dengan mengadakan kegiatan pelatihan tentang properti syariah dengan skema tanpa bank, tanpa sita, tanpa denda, tanpa riba, tanpa asuransi, tanpa BI checking dan tanpa akad bermasalah. Di Indonesia ada beberapa komunitas properti syariah yaitu Asosiasi Properti Syariah Indonesia (APSI), Developer Properti Syariah Indonesia (DPSI), Real Estate Indonesia (REI), Asosiasi Pengembang Perumahan Dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI), Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI) dan Global Entrepreneur Profesional (GenPro).
Peserta yang telah mengikuti pelatihan tentang properti syariah di DPS disebut sebagai anggota DPS. Anggota DPS ini hingga tahun 2019 berjumlah sekitar 1.300 yang tersebar di seluruh Indonesia. DPS memiliki harapan agar anggota mampu memberikan informasi tentang pengadaan properti syariah dan sekaligus sebagai penyedia properti syariah dengan peran sebagai developer, kontraktor, marketing, dan konsultan terkait properti syariah. Setiap anggota diberikan kelengkapan dokumen dan proses dalam membangun bisnis properti syariah setelah mengikuti pelatihan di DPS, dokumen ini bisa digunakan sebagai standar dalam menjalankan bisnis properti syariah. Anggota DPS terdiri dari dua jenis yaitu anggota aktif dan anggota tidak aktif. Anggota aktif adalah anggota yang sampai tahun 2020 masih memiliki proyek pengadaan property syariah. DPS melakukan evaluasi jumlah anggota aktif yang bergabung sejak 2015, hingga tahun 2020 jumlah anggota aktif tidak mengalami peningkatan yaitu masi berkisar diantara 20% sampai 27% dari total jumlah anggota. DPS menentapkan target untuk membangun satu juta unit hingga 2030 karena melihat peluang meningkatnya jumlah hunian berdasarkan prediksi peningkatan jumlah penduduk usia produktif (Conrad Hackett, Phillip Connor, Marcin Stonawsk, 2015, p. 74). Keberhasilan mencapai target membutuhkan peran anggota aktif, jumlah anggota aktif yang tidak meningkat akan menyebabkan lambatnya DPS mencapai target.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dari manajemen perubahan, komitmen organisasi kepuasan kerja dan gaya kepemimpina terhadap kinerja karyawan. Menguji pengaruh mediasi dari kepuasan kerja dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan. Menguji pengaruh komitmen organisasi dan gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja, pengaruh manajamen perubahan dan komitmen organisasi terhadap gaya kepemimpinan di perusahaan property syariah Indonesia. Komitmen organisasi dan gaya kepemimpinan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, manajemen perubahan berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan, kepuasan kerja berpengaruh positif tetapi tidak signifikan. Gaya kepemimpinan dan komitmen organisasi mempengaruhi secara positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Manajemen perubahan berpengaruh negative tetapi tidak signifkan terhadap gaya kepemimpinan. Komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap gaya kepemimpinan. Kepuasan kerja tidak menjadi mediasi dan gaya kepemimpinan menjadi partial mediaton dari komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan.