PT.XYZ adalah perusahaan yang bergerak dibidang industri pupuk berskala nasional. Reactor urea merupakan tempat bereaksi bahan-bahan kimia sebelum menjadi pupuk urea yang siap didistribusikan kepada konsumen. Reactor memiliki desain yang beraneka ragam berdasarkan fungsinya. Pada sistem reactor, terdapat 11 subsistem sieve tray, mixing chamber, grounding cable, special valve, noozle, inlet&outlet pipe, vessel support, manhole, lining, pressure gauge, leak detection system. Risk Based Inspection (RBI) adalah sebuah metode yang menggunakan risiko dari suatu alat untuk merencakan inspeksi. Metode RBI yang digunakan adalah RBI semi kuantitatif yaitu yang menggabungkan antara metode RBI Kualitatif dan RBI Kuantitatif. Tujuan pada penelitian ini yaitu untuk mengetahui interval inspeksi, estimasi umur sisa, dan kebijakan perawatan yang sesuai untuk reactor. Dengan menggunakan Multi Attribute Value maka didapatkan pemodelan dari portofolio decision dan decision tree pada reactor urea yang berfungsi untuk mengambil keputusan yang optimal. Pada hasil penelitian ini dapat diketahui terdapat dua subsistem kritis yang masuk dalam kategori mid-high dan high yaitu lining dan special valve. Lining menjadi fokus dalam penelitian ini dikarenakan mempunyai data ketebalan yang berkurang setiap tahunya akibat korosi dan umur sisa terendah lining reactor urea pada segment 1 yaitu 2,3 tahun dan berdasarkan portfolion decision opsi perbaikan jika lining mendekati umur sianya yaitu relining. Dengan dilakukannya perhitungan RBI semi-kuantitatif didapatkan tingkat risiko pada reactor yaitu medium dan usulan interval inspeksi pada reactor adalah 2 tahun.