Hadirnya dan keberadaan Teknologi Informasi (TI) dan Sistem Informasi (SI) menjadi sebuah kebutuhan dasar di suatu organisasi, perusahaan, maupun instansi pemerintahan. Laju berkembangnya kemajuan TI dan SI di lingkungan organisasi atau perusahaan di Indonesia muncul suatu tantangan bagi perusahaan milik pemerintah dan daerah untuk mencapai sasaran teknologi informasi dan komunikasi yaitu meningkatkan keterbukaan dan kinerja organisasi, akses informasi, jangkauan global, dan kecepatan dan keakuratan informasi. Realita ini membuktikan melalui pemanfaatan teknologi informasi yang tepat sasaran akan menjadi enabler bagi perusahaan dalam mencapai tujuan organisasi dan meningkatkan daya saing perusahaan. Tidak sedikit organisasi membutuhkan dukungan aktifitas perusahaan berupa otomatisasi proses bisnis yang bersifat kritis.
Seperti halnya pada proses bisnis yang menjadi lebih meningkat secara otomatis dengan melalui sistem informasi yang akan sadar proses, maka kualitas desain proses juga menjadi lebih krusial. Globalisasi industri perusahaan yang semakin insentif, diperlukan pengelolaan proses bisnis organisasi yang efektif dan memiliki sebuah nilai perusahaan yang penting. Kebutuhan akan transfer informasi yang cepat, banyaknya pesaing global, dan tuntutan waktu siklus kerja yang lebih pendek merupakan beberapa tantangan pada perusahaan kecil maupun besar terhadap profitabilitas dan keberlanjutan eksistensi perusahaan.
Kompleksitas dan tantangan tersebut kemudian dapat dikendalikan dengan menerapkan Enterprise Architecture sebagai gambaran dari perencanaan teknologi informasi dan perancanaan bisnis melalui semua elemen yang ada antara lain motivasi, proses, layanan, aplikasi, dan sumber daya teknologi informasi. Enterprise Architecture hadir sebagai sebuah rancangan organisasi teknologi informasi yang merancang proses bisnis, dengan menghubungkan kebutuhan dan penyediaan informasi, penyedia sistem aplikasi, proses informasi, dan infrastruktur sistem informasi. Setiap proses memiliki informasi yang melibatkan pihak-pihak yang terkait, sehingga perlunya tindakan untuk memastikan sebuah pemodelan memiliki kualitas yang tinggi. Kerangka kerja Lindland, Sindre, dan Solvberg memperkenalkan teori yang mana dapat membantu mengklasifikasi dan memahami pengaruh terhadap teknologi informasi diantara lain kualitas sintaktis, kualitas semantik, dan kualitas pragmatik. Jaminan kualitas tersebut memerlukan teknik verifikasi dan validasi.
Kata kunci: Verifikasi dan Validasi, Arsitektur Bisnis, BPMN, Petri Net, Proses Bisnis