PT XYZ adalah perusahaan yang memproduksi celana dengan sistem produksi make to order. Dalam proses produksinya dilihat dari data historis perusahaan, PT XYZ menghasilkan jumlah defect yang melebihi batas toleransi yang sudah ditetapkan yaitu sebesar 0,3%. Defect jahitan rusak menjadi permasalahan yang sering dikeluhkan perusahaan karena defect dengan frekuensi paling tinggi dan pengerjaan ulang jahitan celana sering meninggalkan bekas, sehingga berpengaruh pada kualitas celana yang dihasilkan. Pada analisis diagram fishbone diketahui faktor-faktor penyebab terjadinya defect. Berdasarkan hasil wawancara dan diskusi dengan supervisor sebagai kepala operator sewing didapatkan permasalahan bahwa faktor utama yang dikeluhkan perusahaan penyebab defect jahitan rusak yaitu penggantian jarum jahit dilakukan tidak sesuai prosedur ketetapan (diganti jika sudah tumpul). Untuk melakukan preventive jarum jahit tumpul agar defect jahitan rusak bisa diminimasi, dilakukan perancangan konsep timer peringatan sebagai pengingat penggantian jarum jahit sesuai prosedur yaitu 56 jam dengan menggunakan metode Quality Function Deployment untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan pelanggan. Penyusunan konsep rancangan timer peringatan menggunakan QFD diawali dengan identifikasi kebutuhan pelanggan yang kemudian diterjemahkan menjadi karakteristik teknis. Hubungan antara kebutuhan pelanggan dengan karakteristik teknis dapat dilihat dengan menggunakan matriks HOQ. Pada penelitian ini akan dilakukan pengujian dengan menggunakan mockup sehingga dapat melihat bahwa usulan dapat mengingatkan operator dalam penggantian jarum jahit sebelum tumpul. Berdasarkan hasil rancangan usulan timer peringatan menggunakan metode, dilih
konsep A dengan spesifikasi buzzer 85 dB, lampu LED peringatan warna merah, dimensi alat 8 cm x 5 cm x 7 cm, bahan material plastic, berat alat 60 gram, dan tombol on, of, dan reset.
Kata Kunci : Celana, Defect, Jahitan Rusak, QFD, Timer Peringatan