Perkembangan teknologi telekomunikasi tiap tahunnya sangat pesat, termasuk pada teknologi generasi ke-5 (5G) juga terus dilakukan riset dan implementasi. Tek- nologi 5G di Indonesia saat ini sedang dilakukan pengembangan spektrum frekuen- si oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (KEMKOMINFO), yaitu dengan frekuensi 3,5 GHz yang dinyatakan ideal untuk kebutuhan di Indonesia. Dengan fre- kuensi yang tinggi tersebut, maka diperlukan antena jenis mikrostrip serta dengan susunan sistem Multiple Input Multiple Output (MIMO) agar dapat memberikan bandwidth transmisi yang lebar.
Pada Tugas Akhir dilakukan perancangan sistem antena pemancar MIMO (4x4) pada frekuensi 3,5 GHz, yang dimana terdapat 16 elemen dengan 4 baris dan 4 kolom elemen, serta menggunakan patch berbentuk sirkular. Patch sirkular dipilih karena dapat memberikan gain yang baik. Selain itu, juga dibantu dengan penggu- naan metode multi substrate dan air gap untuk meningkatkan bandwidth dan gain dalam pencapaian spesifkasi 5G. Bahan substrat yang digunakan adalah FR-4 karena dapat memberikan impedansi yang baik, dengan memiliki ketebalan (h) 1, 6mm dan permitivitas dielektrik (?r) 4,3. Serta digunakan pencatuan coaxial probe agar memudahkan dalam pengaplikasian ke sistem antena MIMO.
Berdasarkan simulasi yang dilakukan, sistem antena pemancar MIMO dengan metode multi substrate dan air gap dihasilkan gain maksimal 7,314 dBi dan gain minimal 6,778 dBi. Kemudian didapatkan bandwidth 104 MHz (3,447-3,551 GHz), hingga 107 MHz (3,443-3,550 GHz). Serta, mutual coupling pada sistem MIMO didapatkan paling besar -21,427 dB dan paling kecil -48,304 dB.