Penerapan atau penggunaan teknik sinematografi dalam sebuah film tidak hanya sebagai estetika visual semata saja, tetapi dibalik pemilihan dari penggunaan – penggunaan teknik sinematografi tersebut, memiliki maksud dan tujuannya masing – masing dan tidak terjadinya salah pengartian dalam penyampaian makna – makna yang ada di film tersebut.
Film yang akan dianalisa pada penelitian ini merupakan salah satu film Indonesia, garapan sutradara Garin Nugroho, yaitu “Kucumbu Tubuh Indahku”, film yang sempat menjadi bahan perbincangan dunia maya tahun 2019 cukup menarik perhatian penulis. Bahkan pada saat itu, ada beberapa kelompok masyarakat yang membuat petisi untuk menggagalkan film tersebut tayang di Indonesia. Padahal, di luar Indonesia sendiri film ini sangat diterima dengan baik bahkan mendapatkan penghargaan dari beberapa festival film.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan kritik film dengan unsur sinematografi dari teori estetika formalisme Sergei Eisenstein dan teori film serta teknik sinematografi secara umum. Dari teori tersebut, penulis menganalisa beberapa adegan dalam film yang memiliki pembawaan cerita trauma sehingga penulis dapat mengetahui teknik sinematografi apa saja yang digunakan dalam membangun, membentuk, dan mendukung kesan trauma tersebut.
Dari hasil analisa yang dilakukan, terdapat beberapa teknik sinematografi yang kerap kali digunakan dalam membangun kesan trauma pada tokoh utama dalam film tersebut, diantaranya adalah Medium Close Up, Medium Shot, Rule of Thirds, Pan Shot, dan juga Head Room.