Pola manajemen laba yang sering kali digunakan oleh perusahaan adalah perataan laba. Perataan laba (income smoothing) dilakukan dengan cara mengurangi fluktuasi laba yang terlalu besar sehingga laba perusahaan setiap periode telihat rata atau stabil karena pada umumnya investor menyukai laba yang relatif stabil. Hal ini yang mendorong perusahaan untuk melakukan praktik perataan laba. Tindakan perataan laba (income smoothing) dapat dirumuskan dengan menggunakan indeks Eckel. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang faktor yang mempengaruhi perataan laba. Secara khusus penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh secara simultan dan parsial antara profitabilitas, kebijakan dividen, dan corporate governance terhadap perataan laba (income smoothing) pada perusahaan yang terdaftar dalam indeks Kompas 100. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan analisis pada laporan tahunan perusahaan yang terdaftar dalam Indeks Kompas 100 periode 2015-2019. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Diperoleh sebanyak 41 sampel perusahaan dari teknik purposive sampling tersebut dengan periode pengamatan selama 5 tahun. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi logistik dengan menggunakan software IBM SPSS 25. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa profitabilitas, kebijakan dividen dan corporate governance secara simultan berpengaruh terhadap perataan laba. Secara parsial profitabilitas yang diukur dengan net profit margin berpengaruh negatif terhadap perataan laba. Sedangkan variabel kebijakan dividen yang diukur dengan dividend payout ratio dan corporate governance yang diukur dengan corporate governance disclosure index’s tidak berpengaruh terhadap perataan laba. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk penelitian selanjutnya dan disarankan untuk penelitian selanjutnya yang akan meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi praktik perataan laba untuk menggunakan variabel lainnya seperti financial leverage, kualitas audit, kepemilikan publik, dan lain sebagainya.