Laporan keuangan merupakan sumber informasi dari kinerja perusahaan selama satu tahun penuh yang disajikan untuk pihak internal dan eksternal perusahaan sebagai pusat pertanggungjawaban. Laporan keuangan yang sehat merupakan tujuan utama yang ingin dicapai oleh perusahaan, oleh karena itu para manajer akan melakukan segala cara untuk mencapai tujuan tersebut. Hal itu dapat memicu terjadinya kecurangan (fraud) dengan memanipulasi laporan keuangan, sehingga menunjukkan laporan keuangan yang sehat bagi penggunanya. Salah satu fenomena fraud adalah pada PT. Hanson International. Tbk. yang menerapkan pendapatan dengan metode akrual penuh pada laporan keuangan tahun 2016 dan perusahaan tidak mengungkapkan perjanjian pengikatan jual beli Kavling Siap Bangun di perumahan Serpong Kencana pada tahun 2016 terkait dengan penjualan pada laporan keuangan di tahun yang sama.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tekanan (pressure), kesempatan (opportunity), dan rasionalisasi (rationalization) terhadap kecurangan laporan keuangan (fraudulent financial reporting) pada perusahaan subsektor properti dan real estate tahun 2015-2019 baik secara simultan maupun parsial.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yang memperoleh 21 sampel penelitian dengan periode pengamatan selama 5 tahun, sehingga didapat 105 unit sampel. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi data panel dengan menggunakan software Eviews 9.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa financial stability, nature of industry dan opini auditor secara simultan berpengaruh terhadap fraudulent financial reporting. Secara parsial financial stability berpengaruh dengan arah positif dan nature of industry berpengaruh dengan arah negatif terhadap fraudulent financial reporting, sedangkan opini auditor tidak berpengaruh terhadap fraudulent financial reporting.
Kata Kunci: tekanan (pressure), kesempatan (opportunity), rasionalisasi (rationalization), dan kecurangan laporan keuangan (fraudulent financial reporting).