Kota Tangerang terletak di Provinsi Banten. Kota Tangerang memiliki penduduk mencapai lebih dari 2 juta jiwa, dan sebanyak 68.770 keluarga yang masih termasuk dalam angka kemiskinan. Kemiskinan termasuk dalam suatu permasalahan yang menjadi sorotan pemerintah Indonesia, segala upaya dilakukan untuk menurunkan angka kemiskinan yang ada. Inklusi keuangan dipercaya dapat menurunkan tingkat kemiskinan yang terjadi di Indonesia. Inklusi keuangan harus berjalan bersamaan dengan literasi keuangan. Dengan adanya literasi keuangan mampu mendorong dalam meningkatkan inklusi keuangan. Faktor lain yang mampu untuk mempercepat penurunan angka kemiskinan adalah masyarakat usia produktif.
Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui peran modal sosial dalam memediasi hubungan antara literasi keuangan dan inklusi keuangan khususnya pada masyarakat usia produktif di Kota Tangerang. Rentang usia produktif dalam penelitian ini ditetapkan mulai dari usia 15-55 tahun. Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Mengumpulkan data dengan melakukan penyebaran kuesioner kepada masyarakat usia produktif di Kota Tangerang, menggunakan teknik non-probability sampling, dengan sampel sebanyak 400 responden masyarakat usia produktif di Kota Tangerang. Dalam penelitian ini menggunakan Sobel Test untuk menganalisis mediasi.
Setelah melakukan pengujian, didapatkan hasil yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara modal sosial dengan literasi keuangan dan inklusi keuangan pada usia produktif di Kota Tangerang. Hasil uji analisis mediasi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa modal sosial memediasi secara parsial terkait hubungan antara literasi keuangan terhadap inklusi keuangan. Penelitian ini diharapkan mampu menjadi referensi bagi para regulator, peneliti selanjutnya dan para masyarakat usia produktif, agar mampu memberikan dampak yang lebih baik lagi bagi tingkat literasi keuangan dan inklusi keuangan.
Kata Kunci: Literasi Keuangan, Modal Sosial, Inklusi Keuangan