Berinvestasi merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam mempersiapkan diri untuk menjamin kehidupan di masa mendatang. Dalam melakukan investasi, investor memiliki tujuan untuk mendapatkan keuntungan dengan tingkat tertentu di masa datang yang sesuai dengan harapan investor. Investasi dilakukan dengan menunda konsumsi di masa sekarang pada tingkat dan periode tertentu terhadap aset yang produktif. Untuk mengurangi tingkat risiko investasi, investor perlu melakukan diverifikasi melalui pembentukan portofolio dengan mengombinasikan sejumlah aset sehingga dapat meminimalkan risiko.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan tujuan untuk mengetahui pembentukan portofolio optimal melalui model Indeks Tunggal dan Capital Asset Pricing Model (CAPM) serta mengetahui perbandingan kinerja dari kedua model tersebut menggunakan Indeks Sharpe, Indeks Jensen, dan Indeks Treynor. Variabel yang akan diteliti meliputi excess return to beta, alfa, beta, dan expected return.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling sehingga sampel pada penelitian ini terdiri dari 80 saham yang secara konsisten masuk dalam 100 Growth-Company Ranks periode 2018 dan 2019. Berdasarkan kategori sampel yang telah ditentukan, pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menghitung expected return beserta risiko masing-masing saham, dan menghitung return dan risiko pasar. Selanjutnya membentuk portofolio optimal menggunakan kedua model lalu membandingkan kinerja kedua model tersebut.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 80 sampel yang digunakan terdapat 26 saham yang termasuk ke dalam portofolio optimal menggunakan Model Indeks Tunggal karena nilai ERB > C*. Portofolio hasil pembentukan Model Indeks Tunggal ini mampu memberikan tingkat expected return portofolio sebesar 0.055 atau setara dengan 5.5%. Sedangkan risiko yang terbentuk dari portofolio tersebut sebesar 0.00227 atau setara dengan 0.227%. Sedangkan pembentukan portofolio optimal dengan CAPM menghasilkan 50 saham efisien dari 80 sampel penelitian yang digunakan dengan kriteria (Ri) > E(Ri). Saham efisien tersebut memiliki tingkat return yang lebih tinggi dibandingkan dengan expected return, begitu juga sebaliknya. Evaluasi pembentukan portofolio dengan Model Indeks dan CAPM menghasilkan nilai rata-rata positif yang menandakan bahwa pembentukan portofolio dengan Indeks Model Tunggal dan CAPM dinilai baik dan layak dipertimbangkan oleh investor untuk melakukan investasi pada portofolio optimal.
Kata Kunci: investasi, return, expected return, portofolio efisien, portofolio optimal, model Indeks Tunggal, CAPM, Indeks Sharpe, Indeks Jensen, dan Indeks Treynor.