Semakin penting peran bursa saham dalam kegiatan ekonomi, membuat bursa semakin sensitif terhadap berbagai peristiwa di sekitarnya, baik berkaitan atau tidak berkaitan secara langsung dengan isu ekonomi. Peristiwa pengumuman kasus pertama virus corona di Indonesia adalah salah satu peristiwa yang berpotensi mempengaruhi pelaku pasar. Pengukuran reaksi pasar dapat dilihat dari tingkat abnormal return dan trading volume activity. Event study mengamati dampak dari pengumuman suatu informasi terhadap harga sekuritas yang berkaitan erat dengan seberapa cepat suatu informasi yang masuk ke pasar dapat tercermin pada harga saham. Semakin cepat informasi tercermin dalam harga sekuritas, semakin efisien pasar modal yang bersangkutan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis reaksi pasar modal sebelum dan sesudah peristiwa pengumuman kasus pertama virus corona di Indonesia. Objek penelitian ini adalah kelompok saham Indeks LQ45 periode Februari – Juli 2020. Model yang digunakan untuk mengestimasi expected return pada abnormal return adalah market-adjusted model. Teknik analisis data menggunakan uji paired sample t-test dengan tingkat signifikansi 5% pada data terdistribusi normal dan uji Wilcoxon pada data tidak terdistribusi normal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari abnormal return dan trading volume activity sebelum dan sesudah peristiwa pengumuman kasus pertama virus corona di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa peristiwa pengumuman kasus pertama virus corona di Indonesia belum memiliki kandungan informasi yang cukup signifikan yang dapat mempengaruhi keputusan investor di pasar modal.