Dalam penelitian ini, konteks dari pemahaman serta fokus yang diteliti adalah bagaimana arti slogan “Satu Vespa Sejuta Saudara” bagi anggota komunitas Vespa Antique Club Bandung dan bagaimana Konvergensi Simbolik “Satu Vespa Sejuta Saudara” membentuk Solidaritas komunitas Vespa Antique Club Bandung. Dalam pembahasan penelitian, peneliti menggunakan paradigma konstruktivisme dengan pendekatan Fenomenologi. Hal ini dilakukan oleh peneliti sebagai tujuan untuk melakukan studi Fenomenologi anggota komunitas Vespa Antique Club Bandung dalam pembentukan solidaritas dari Konvergensi Simbolik “Satu Vespa Sejuta Saudara”. Proses penelitian dilakukan oleh peneliti dengan mengikuti alur kegiatan, aktivitas, serta perkumpulan atau agenda rutin yang di buat oleh komunitas tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan cara melakukan observasi dilapangan, melakukan wawancara secara mendalam, dan mengambil beberapa bukti lapangan lewat pengambilan gambar serta foto-foto dilapangan selama proses kegiatan oleh komunitas. Secara umum, Vespa Antique Club adalah salah satu dari banyaknya komunitas Vespa yang berkembang di Indonesia, khususnya Bandung merupakan salah satu klub tertua di kota Bandung. Komunitas Vespa Antique Club memiliki manajemen yang profesional dan juga memiliki AD/ART serta struktur organisasi yang tersusun rapi. Komunitas ini terbentuk dari persamaan hobi dan juga ketertarikan pada otomotif khususnya motor vespa yang menerapkan slogan "Satu Vespa Sejuta Saudara" yang membuat terjadinya konvergensi simbolik antar anggota sehingga terbentuk Sslidaritas.
Kata kunci: Fenomenologi, Konvergensi Simbolik, Solidaritas