Studi ini mengidentifikasi manajemen risiko dalam rantai pasok perusahaan susu di Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Dengan menggunakan metodologi studi kasus tunggal, dilakukan wawancara semi-terstruktur dengan berbagai department dari agen rantai pasokan yang bekerja di perusahaan susu. Melalui wawancara dan observasi, dikumpulkan data tentang jaringan rantai pasokan perusahaan pengolahan susu, pemahaman manajer tentang manajemen risiko rantai pasokan, dan risiko yang melekat pada rantai pasokan susu. Secara umum, perusahaan memiliki kesadaran akan risiko rantai pasok.
Dengan menggunakan model House of Risk (HOR), yang merupakan penggabungan dua buah metoda yakni Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) yang dimodifikasi serta mengadaptasi dari metoda Quality Function Deployment (QFD), dimana risiko yang diidentifikasi dalam rantai pasokan telah dinilai dan diprioritaskan. Beberapa rekomendasi telah diberikan untuk memitigasi risiko prioritas tinggi.
Hasil penelitian yang telah dilakukan menemukan adanya 15 kejadian risiko pada proses rantai pasok perusahaan, kemudian ditemukan 11 agen risiko dimana 7 diantaranya tergolong kedalam kategori agen risiko prioritas yang memiliki andil sebesar 79,55% dari keseluruhan risiko yang dialami perusahaan. Untuk menangani agen risiko prioritas tersebut, ditemukan 7 aksi mitigasi risiko yang dapat dilakukan oleh perusahaan guna meminimalisir dampak yang dapat merugikan perusahaan.
Kata Kunci: Rantai Pasokan, Manajemen Risiko, Perusahaan Susu, House of Risk (HOR)