Kinerja seorang karyawan berperan penting bagi suatu organisasi, karena kinerja setiap karyawan merupakan sumbangan bagi tercapainya kinerja setiap fungsi organisasi. Beberapa studi terdahulu menunjukkan bahwa kompetensi sumber daya manusia dan budaya organisasi mampu mempengaruhi kinerja karyawan. Fenomena yang terjadi di PT. Bio Farma berupa penilaian kinerja karyawan yang belum optimal dan belum berbasis Key Performance Indicator (KPI) yang terintegrasi, tingkat pendidikan terakhir karyawan masih kurang memadai, realisasi program pengembangan yang tidak mencapai target perusahaan, biaya yang dialokasikan untuk pengembangan kompetensi karyawan belum dipergunakan secara optimal, budaya organisasi yang belum tumbuh sebagai identitas perusahaan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kompetensi sumber daya manusia, budaya organisasi, dan kinerja karyawan di PT. Bio Farma, serta pengaruh kompetensi sumber daya manusia dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan di PT. Bio Farma baik secara parsial, maupun simultan.
Penelitian menggunakan metode kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada karyawan PT. Bio Farma, dengan populasi sebanyak 1.195 karyawan dan sampel diambil sebanyak 300 karyawan. Teknik sampling menggunakan sampling proporsional berstrata. Untuk menginterpretasikan hasil penelitian menggunakan analisis jalur.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompetensi SDM dalam kategori kompeten, budaya organisasi dalam kategori kuat, dan kinerja karyawan dalam kategori sangat baik. Kompetensi SDM dan budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Bio Farma, baik secara parsial maupun simultan.
Perusahaan sebaiknya mengoptimalkan anggaran yang ada untuk pendidikan formal dan pelatihan serta merealisasikan program pengembangan kompetensi SDM yang sudah direncanakan sebelumnya namun belum dapat diselenggarakan hingga saat ini untuk dapat meningkatkan kompetensi SDM. Selain itu, untuk menguatkan budaya organisasi, perusahaan sebaiknya meningkatkan partisipasi karyawan dalam pengambilan keputusan serta atasan dapat lebih mendekatkan diri dengan bawahannya.