Pandemi COVID-19 pertama kali terdeteksi di Tiongkok, Wuhan, pada Desember 2019, kemudian diberi nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2), dan menyebabkan penyakit Coronavirus Disease-2019 (COVID-19). Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah virus penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Untuk mencegah COVID-19 diantaranya dengan mencuci tangan, menggunakan hand sanitizer, menjaga jarak dan selalu menggunakan masker saat beraktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh information overload terhadap intention to make unusual purchases melalui perceived severity pada masyarakat Kota Bandung selama pandemi COVID-19.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif dan kausalitas. Pengambilan sampel menggunaan teknik non probability sampling dengan metode purposive sampling kepada 100 responden masyarakat Kota Bandung dengan jumlah populasi sebanyak 2.510.103,00 orang. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dan path analysis.
Hasil penelitian menunjukkan analisis deskriptif variabel information overload dan perceived severity masuk dalam kategori sangat tinggi dan variabel intention to make unusual purchases masuk dalam kategori tinggi. Selain itu, variabel information overload berpengaruh signifikan terhadap perceived severity sebesar 46,92%. Information overload berpengaruh signifikan terhadap intention to make unusual purchases sebesar 6,25%. Perceived severity berpengaruh signifikan terhadap intention to make unusual purchases sebesar 19,80%. Information overload berpengaruh secara tidak langsung terhadap intention to make unusual purchases melalui perceived severity sebesar 30,48%.
Kata Kunci: Information Overload, Perceived Severity, Intention to Make Unusual Purchases, Pandemi COVID-19