Penulisan penelitian ini dilatarbelakangi oleh keunikan yang dimiliki oleh salah satu tradisi di Bali tepatnya di Desa Sesetan, Banjar Kaja bernama tradisi Omed-omedan. Namun, dibalik keunikan dan kekhasan yang dimiliki oleh tradisi Omed-omedan, tidak jarang ada beberapa oknum yang mencemooh atau bahkan mendiskriminasi tradisi yang dimiliki oleh Banjar Kaja ini, karena dianggap tidak sesuai dengan norma yang berlaku secara umum khususnya budaya orang Timur. Hal ini yang kemudian mendorong teruna-teruni Banjar Kaja untuk membuat suatu strategi komunikasi dalam memperkenalkan tradisi Omed-omedan kepada masyarakat luas. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui strategi komunikasi dalam memperkenalkan tradisi Omed-omedan Desa Sesetan, Bali. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi deskriptif analitik. Model strategi komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cutlip dan Center yang terdiri dari empat tahap yaitu 1) Tahap Penemuan Fakta yang ditemukan melalui pemahaman latar belakang tradisi Omed-omedan. 2) Tahap Perencanaan membuat sebuah perencanaan komunikasi seperti siapa yang akan menjadi komunikator, pesan apa yang disampaikan, media yang digunakan, menetapkan target sasaran, dan menyusun perencanaan program. 3) Tahap Aksi Komunikasi dilakukan dengan mengimplementasikan Sesetan Heritage Sesetan Festival. 4) Tahap Evaluasi hanya evaluasi internal yang dilakukan rutin saat pelaksaan acara Sesetan Heritage Omed-Omedan Festival berakhir, bertujuan untuk mengetahui faktor pendukung serta penghambat dari festival yang telah dirancang. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa strategi komunikasi yang dilakukan oleh teruna-teruni Banjar Kaja sudah berhasil dalam hal memperkenalkan tradisi Omed-omedan.
Kata Kunci: Strategi Komunikasi, Tradisi Omed-Omedan, Sesetan Heritage Omed-Omedan Festival, Teruna-teruni Banjar Kaja, Pariwisata