Penelitian ini didasari oleh seringnya penggunaaan dialek ngapak banyumasan di lingkungan Universitas Telkom yang memiliki budaya beragam. Mahasiswa asal Banyumasan berupaya membangun identitas budaya dengan tetap menggunakan dialek ngapak dalam berkomunikasi dengan teman sesama daerahnya dan menciptakan sebuah komunitas yang mewakili identitas mereka.. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Bagaimana aktivitas komunikasi mahasiswa asli Banyumas ketika menggunakan dialek ngapak banyumasan di lingkungan kampus Telkom? (2) Bagaimana identitas budaya ngapak banyumasan terbentuk melalui aktivitas komunikasi (3) Bagaimana upaya mahasiswa asli Banyumas dalam mempertahankan identitas budaya khususnya dialek ngapak di lingkungan yang beragam?. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi komunikasi. Dalam pengumpulan data, penelitian ini menggunakan observasi partisipan, wawancara, dokumentasi berupa gambar dan rekaman, serta data review yang berkaitan dengan mahasiswa asli Banyumasan di Universitas Telkom. Terdapat 10 responden sebagai informan dalam penelitian ini. Mereka adalah mahasiswa asli Banyumasan yang mengetahui dengan baik tentang permasalahan penelitian. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan bahasa ngapak banyuamasan dalam proses komunikais dilakukan secara fleksibel disesuaikan dengan partner berbicara; aktivitas komunikasi terjadi secara alami, mengalir sesuai kebutuhan komunikasi itu sendiri dan berhubungan dengan semua pihak yang berada dalam situasi komunikasi tersebut. Penggunaan dialek ngapak banyumasan yang konsisten menciptakan identitas budaya bagi para penggunananya. Penggunaan dialek ngapak secara intens serta adanya Komunitas Ikatan Mahasiswa Banyumas Telkom merupakan bentuk bagi mahasiswa asli banyumas dalam mempertahankan identitas budayanya melalui bahasa yaitu dialak ngapak banyumasan.
Kata kunci : dialek ngapak banyumasan, etnografi komunikasi,aktivitas komunikasi, identitas budaya