Membentuk industri berkelanjutan menjadi tujuan yang sangat penting bagi perusahaan penyamakan kulit di Indonesia. Hal itu dikarenakan produksi produk kulit yang dihasilkan oleh industri penyamakan kulit terus meningkat selama lima tahun terakhir. Peraturan pemerintah menyatakan bahwa industri harus menggunakan sumber daya secara berkelanjutan. Ini menuntut perusahaan untuk meningkatkan prestasi mereka dalam menerapkan sistem ramah lingkungan dan mengukur risiko limbah yang telah dihasilkan sehingga sistem akan menjadi berkelanjutan untuk semua aspek dari seluruh kegiatan bisnis. Objek dalam penelitian ini adalah sebuah perusahaan pada industri penyamakan kulit di daerah Garut dan penelitian ini berfokus pada pengukuran risiko dari upaya perusahaan untuk menerapkan konsep manajemen rantai pasokan hijau. Penelitian ini menggunakan model referensi rantai pasok (SCOR) sebagai media untuk memilih risiko dalam rantai pasokan perusahaan. Risiko yang dipilih diverifikasi oleh perusahaan, menggunakan metode penilaian House of Risk (HOR). Risiko yang signifikan kemudian akan dimitigasi dengan membuat strategi mitigasi yang tepat sesuai dengan metode House of Risk (HOR). Kemudian strategi mitigasi akan diterapkan dalam bentuk sistem monitoring berbasis web.