Mengasah bakat anak dengan cara mengenalkan seni kepada anak sebenarnya sudah menjadi sebuah bagian proses pertumbuhan dan perkembangan dari anak. Anak usia dini (AUD) disebut juga masa emas (Gold Age), di masa inilah merupakan pondasi untuk tahapan usia selanjutnya. Seni rupa dapat melatih otak kanan agar anak bisa lebih menjadi peka, kreatif, dan sebagainya. Tetapi sayangnya, anak kini lebih memilih smartphone dibandingkan melakukan kegiatan seni.
Penelitian ini telah dilakukan dengan melakukan observasi kepada anak yang bertempat di jalan Holis Rw.03 Kota Bandung. Selain observasi, telah dilakukan wawancara bersama dengan psikolog Wellya Nurtikasari, S.Psi dan orang tua anak. Dalam melakukan analisisnya penulis menggunakan teori psikologi seni, sosiologi seni, dan psikologi perkembangan. Hal ini bertujuan untuk dampak yang ditimbulkan dari ketergantungan smartphone, lalu peran apa saja yang dapat mengurangi ketergantungan smartphone pada anak. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Dengan teknik pengumpulan datanya menggunakan studi literatur, observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Kata Kunci : AUD, Kreativitas, Pertumbuhan, Perkembangan, Smartphone, Peran Seni Rupa.