Bekerja memiliki makna bagi setiap manusia. Penyandang tunanetra mengalami
kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan. Adanya tantangan dan hambatan yang
dialami oleh penyandang tunanetra seperti sulitnya penyesuaian diri di masyarakat
dan diskriminasi dari lingkungan sehingga sulitnya berinteraksi secara penuh dan
efektif. Tantangan tersebut tidak menghentikan tunanetra untuk mencari pekerjaan.
Dengan begitu penelitian ini bertujuan untuk memahami makna kerja pada
penyandang disabilitas tunanetra yang bekerja sebagai barista di More Cafe
Bandung. Penelitian ini menggunakan studi fenomenologi untuk mengetahui makna
kerja, hal yang mendukung dan menghambat makna kerja tunanetra melalui teori
interaksi simbolik George Herbert Mead. Teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam dengan tiga informan kunci. Hasil
penelitian menunjukan bahwa makna kerja barista tunanetra sebagai bentuk tanggung
jawab, mengaktualisasi diri serta sebagai sarana interaksi sosial. Hal yang
mendukung makna kerja bagi tunanetra yaitu motivasi dari diri sendiri dengan
adanya dorongan dari orang terdekat. Sedangkan lingkungan menjadi hal yang
menghambat makna kerja tunanetra dengan masih adanya penolakan dari masyarakat
terhadap tunanetra.
Kata Kunci: Makna Kerja, Tunanetra, Interaksi Simbolik