Kecanggihan teknologi saat ini membuat segala bentuk informasi bisa didapatkan melalui media sosial, informasi dalam media sosial bisa diunggah oleh siapa saja pemilik akun di media sosial tersebut. Hal ini yang menjadikan banyaknya oknum-oknum yang memalsukan informasi untuk kepentingan pribadi ataupun kepentingan kelompoknya. Penelitian ini memiliki tujuan untuk dapat mengetahui apakah mahasiswa bandung raya yang tinggal di wilayah urban dan sudah terbiasa mengakses media sosial mampu menilai konten atau artikel yang mereka lihat itu merupakan hoaks atau bukan.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan melakukan survei melalui penyebaran kuesioner dan mengumpulkan jawaban dari para responden yaitu mahasiswa bandung raya. Pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan kuesioner yang disebar melalui google form kepada 100 sampel mahasiswa yang kuliah di wilayah bandung raya.
Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan pada kelima indikator untuk mengidentifikasi hoaks, maka didapatkan hasil skor total dari 22 item pertanyaan yang diajukan itu sebesar 6.685 dan dalam presntase sebesar 75,96% yang kemudian dimasukan ke dalam garis kontinum sehingga masuk ke dalam kategori “Tinggi”. Maka dapat diketahui bahwa responden dinyatakan mampu menilai atau mengidentifikasi hoaks melalui kelima indikator yang digunakan dalam penelitian ini.