Fungsi dan peranan dari keluarga sangat luas dan beragam, bergantung dari
sudut pandang mana dilihatnya. Terjadinya interaksi dan komunikasi dalam keluarga
akan berhubungan satu dengan yang lain, saling memberikan stimulus dan respon.
Mahasiswa Telkom University yang berasal dari latar belakang keluarga yang
berbeda akan membentuk cara mempresentasikan diri yang berbeda pada setiap
individu. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu adanya hubungan dan
bagaimana hubungan antara interaksi keluarga dan kemampuan presentasi diri
mahasiswa Telkom University angkatan 2020. Penelitian ini menggunakan metode
kuantitatif dengan analisis deskriptif dan korelasi Pearson terhadap 381 responden.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif yang telah dilakukan, ditemukan bahwa pola
interaksi keluarga yang paling banyak diterapkan dalam keluarga mahasiswa adalah
interaksi keluarga demokratif. Berdasarkan analisis korelasi, didapat hasil rHitung
0.551 > rTabel 0.100, r Hitung (Pearson correlation) juga menunjukkan hubungan
yang signifikan pada kedua variabel, yang berarti adanya hubungan yang cukup kuat
antara interaksi keluarga dengan kemampuan presentasi diri. Hasil hipotesis dalam
penelitian ini menunjukkan bahwa keluarga yang menerapkan pengasuhan demokratif
secara positif terkait dengan kemampuan presentasi diri self-promotion (0.394; p <
0.05), dan kemampuan presentasi diri exemplification (0.260; p < 0.05); keluarga
yang menerapkan pengasuhan permisif memiliki hubungan positif yang signifikan
dengan kemampuan presentasi diri supplication (0.357; p < 0.05), dan kemampuan
presentasi diri ingratiation (0.247; p <0.05); keluarga yang menerapkan pengasuhan
otoriter memiliki hubungan positif yang signifikan dengan kemampuan presentasi diri
intimidation (0.153; p < 0.05). Penelitian ini memberikan gambaran bahwa interaksi
yang terjadi dalam keluarga memiliki hubungan positif dengan kemampuan
presentasi diri mahasiswa di lingkungan sekitarnya