ABSTRAK
Industri pakaian bekas semakin berkembang di Indonesia ditandai dengan maraknya generasi milineal yang bangga dengan menggunakan barang- barang second hand. Hal ini menjadikan aktivitas thrifting sebagai peluang bisnis baru ditengah kondisi pandemi ini. Dengan demikian, bekegiatan di rumah ternyata menimbulkan fenomena ilmpulse buying atau membeli barang dengan tidak terkontrol atau implusif. Salah satu yang dapat memicu terjadinya impulse buying adalah fashion lifestyle demi keperluan gaya hidup (Lifestyle) terpenuhi dan self image yang merupakan bagian dari konsep diri seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh fashion lifestyle dan self image terhadap impulse buying pakaian thrifing di Kota Bandung.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif-kausalitas. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik non probability sampling yang digunakan adalah purposive sampling jumlah responden 100 responden konsumen thrifting di Kota Bandung. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis regresi linier berganda.
Berdasarkan hasil penelitian analisis deskriptif, fashion lifestyle, self image dan impulse buying pada konsumen thrifting di Kota Bandung secara keseluruhan sudah termasuk dalam kategori baik. Hasil penelitian analisis regresi menunjukan bahwa fashion lifestyle dan self image berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap impulse buying pada pakaian thrifting di Kota Bandung dengan memberikan pengaruh sebesar 54,4% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti.
Kata kunci: Fashion Lifestyle, Self Image, Impulse Buying.