Penyebaran virus Covid-19 di Indonesia masih terus megalami peningkatan, hal tersebut disebabkan oleh belum diberikannya vaksin kepada masyarakat karena vaksin masih dalam tahapan proses perkembangan dan pengadaan, oleh sebab itu vaksin dianggap sebagai solusi untuk menekan kasus penyebaran virus Covid-19 di Indonesia. Berdasarkan fenomena tersebut maka hadirlah isu ‘proses pengadaan vaksin Covid-19 di Indonesia’ yang kemudian dijadikan sebagai tema diskusi oleh program talk show. Terdapat dua program talk show yang membahas isu tersebut yakni program ROSI dengan judul “Kejar Target Vaksin Korona” dari Kompas TV dan Indonesia Town Hall dengan judul “Vaksin Untuk Negeri” dari Metro TV. Meskipun terdapat persamaan dalam pemilihan tema diskusi namun terdapat perbedaan bagaimana kedua program tersebut mengkonstruksi dan membingkai isu tersebut. Guna mengetahui perbedaan tersebut penulis menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis framing model William A Gamson dan Andre Modigliani, analisis model ini memiliki dua perangkat utama yaitu framing device dan reasoning device. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program ROSI cenderung menitikberatkan kepada peranan Badan POM mulai dari menentukan standarisasi uji kelayakan vaksin dan penerima vaksin. Sedangkan pada program Indonesia Town Hall pembahasan isu tersebut menitikberatkan kepada alur vaksinasi seperti proses distribusi vaksin hingga nanti pelaksanaan vaksinasi diberikan kepada masyarakat dan juga sejauh mana perkembangan vaksin Merah Putih.
Kata Kunci: Covid-19, Vaksin, Talk show, Model Framing William A Gamson dan Andre Modigliani, framing device, reasoning device.