Kemajuan teknologi mobile yang sangat pesat tidak lepas dari berbagai macam permasalahan, khususnya pengabaian proses pengembangan aplikasi mobile yang ideal. Hal tersebut telah menimbulkan berbagai macam masalah, salah satunya adalah meningkatnya jumlah duplicate code, sebuah permasalahan yang sering terjadi pada aplikasi mobile berbasis android. Selebihnya, hal tersebut juga mengakibatkan menurunnya tingkat maintainability pada sebuah aplikasi. Penelitian-penelitian sebelumnya menyatakan bahwa pembuatan abstract class dapat mengatasi permasalahan duplicate code, namun juga menurunkan tingkat maintainability. Tujuan penelitian ini adalah untuk menerapkan dan mengamati efek design pattern, yang melibatkan pembuatan abstract class, untuk mengatasi permasalahan duplicate code dan juga melihat efek terusannya pada maintainability sebuah aplikasi. Metodologi penelitian yang telah dilakukan adalah membandingkan tingkat maintainability dan jumlah duplicate code sebelum dan sesudah penerapan design pattern terpilih. Jumlah baris duplicate code dan ISO 25010 akan digunakan sebagai metrik duplicate code dan maintainability masing-masing. Penerapan template pattern terbukti mampu untuk menekan jumlah duplicate code, namun gagal untuk meningkatkan atau mempertahankan tingkat maintainability secara keseluruhan. Fitur inheritance yang digunakan oleh template pattern akan selalu mengakibatkan metrik depth of inheritance dan coupling untuk memburuk. Selebihnya, efek dari kode yang di abstraksi memungkinkan terjadinya pemburukan pada metrik cohesion, complexity, dan number of methods. Dimana metrik-metrik yang disebutkan berpengaruh terhadap tingkat maintainability, yang meliputi aspek reusability, modifiability, modularity, testability dan analysability.