Semakin pesatnya perkembangan teknologi, membuat semakin meningkatnya penggunaan jaringan internet. Banyaknya penggunaan jaringan internet membuat setiap provider harus menyediakan bandwidth yang memadai. Untuk mengoptimalkan setiap pengguna mengakses internet, maka diperlukan manajemen bandwidth. Manajemen bandwidth dibutuhkan agar setiap pengguna dapat mengakses internet dengan lancar dan stabil. Dalam melakukan manajemen bandwidth dapat dilakukan dengan berbagai metode. Pada penelitian ini menggunakan metode simple queue. Pemilihan metode simple queue karena merupakan metode sederhana yang mudah di implementasikan untuk melakukan manajemen bandwidth. Simple queue dugunakan karena dapat membantu membatasi traffic berdasarkan alamat IP address serta dapat membatasi traffic dua arah, yaitu download dan upload. Simulasi dilakukan dengan menggunakan tools GNS3, VirtualBox, Mikrotik, Ubuntu, Ubuntu Server, Iperf3 dan Wireshark. Dalam simulasi ini mencoba untuk melakukan manajemen bandwidth pada setiap perangkat. Kemudian akan dilakukan pengujian dari manajemen bandwidth yang sudah dilakukan dengan menggunakan software Iperf3 untuk mengetahui bandwidth yang dikirim. Saat melakukan pengujian dengan Iperf3 dilakukan juga capture data dengan Wireshark untuk memperoleh traffic dari aliran data tersebut. Dari hasil traffic yang didapatkan dari Wireshark akan dilakukan analisis untuk mengetahui quality of service dari jaringan tersebut. Quality of service dapat diketahui dengan menggunakan parameter Throughput, delay, jitter dan packet loss. Parameter throughput, delay, jitter dan packet loss akan dianalisis untuk mengetahui kualitas dari jaringan dan untuk melihat hasil dari manajemen bandwidth. Hasil dari analisa Quality of Service pada penelitian ini memperoleh parameter throughput, delay, jitter dan packet loss yang bagus untuk sebuah jaringan.