Penerapan Teknologi Informasi (TI) merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan kinerja pada perusahaan. Sehingga penerapan IT Balanced Scorecard pengukuran kinerja dengan memasukkan empat aspek/perspektif di dalamnya yaitu perspektif Kontribusi perusahaan, perspektif Orientasi pelanggan, perspektif Keunggulan Operasional dan perspektif Orientasi masa depan dalam melakukan pengukuran kinerja perusahaan. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis deskriptif yang menggunakan Stcructural Equation Model (SEM) dengan 80 sampel Unit Business Service Divisi Solution, Delivery, and Assurance pada PT. Telekomunikasi Indonesia dengan bantuan software Partial Least Square (PLS). Structural Equation Modeling (SEM) adalah teknik statistik multivariant yang merupakan kombinasi antara analisis faktor dengan analisis regresi (korelasi), yang bertujuan untuk menguji hubungan-hubungan antar variabel yang ada pada sebuah model, baik itu antara indikator dengan konstruknya, ataupun hubungan antar konstruk. Penelitian ini melakukan uji sejauh mana hubungan IT Balanced Scorecard terhadap kinerja perusahaan. Metode penelitian ini dengan menganalisis beberapa variable yang terdapat pada perspektif IT Balanced Scorecard berdasarkan teori berbasis Sumber daya dengan melakukan pengumpulan data menggunakan e-kuesioner yang disusun dalam googlefrom. Model konseptual diuji. Pengujian terdiri dari inner model, outer model, dan pengujian hipotesis. Dengan melakukan pengujian data dengan outer model yaitu validitas dan relibilitas dengan uji validitas diskriminan, validitas konvergen dan AVE (Average variance extracted). Pada uji Reliabilitas Cronbach Alpha dan Composite Reliability. Pada uji outer model. Pada pengujian Inner model melakukan pengujian menggunakan bootstraping parameter uji t-statistic yang diperoleh untuk memprediksi adanya hubungan kausalitas. Inner Model dalam PLS dievaluasi dengan menggunakan R2 untuk variabel dependen, nilai koefisien path (jalur yang menggambarkan kekuatan hubungan antar variabel) untuk uji signifikansi antar variabel dalam inner model (model struktural). Hasil dari penelitian ini adalah sebuah analisis dari sebuah model yang menyatakan bahwa perspektif Orientasi masa depan berpengaruh positif dan signifikan terhadap perspektif Keunggulan Operasional. Perspektif Keunggulan Operasional berpengaruh positif signifikan terhadap perspektif Orientasi pelanggan. Perspektif Orientasi pelanggan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kontribusi perusahaan, pada Unit Business Service di Divisi Solution, Delivery, and Assurance PT. Telekomunikasi Indonesia.