Masuknya Korean Wave atau Hallyu di Indonesia, membawa pengaruh bagi Indonesia dalam berbagai aspek, salah satunya yaitu pada aspek makanannya yang tumbuh dari budaya, lingkungan, geografi, dan iklim negara Korea itu sendiri. Makanan Korea sendiri sangat populer di Indonesia. Makana Korea juga dikenal sebagai makanan yang unik, sehat yang baik untuk kesehatan tubuh, dan memiliki cita rasa yang kaya. Selain itu, dengan adanya Korean Wave atau Hallyu ini, membuka peluang yang menjanjikan bagi para pelaku usaha untuk membuka restoran makanan Korea dengan menggunakan tema kebudayaan Korea pada desain restorannya. Hal inilah jugalah yang membuat masyarakat Indonesia jadi lebih tertarik dengan makanan Korea dibandingkan makanan tradisional Indonesia. Sehingga, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang membentuk perubahan minat konsumen dari makanan tradisional menjadi makanan Korea.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada masyarakat Indonesia yang pernah mengkonsumsi makanan Korea dengan sampel sebanyak 353 orang dan menggunakan metode nonprobability sampling dengan sub teknik sampling adalah incidental sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah Analisis Faktor Eksploratori.
Hasil penelitian dan analisa yang dilakukan menunjukkan bahwa terdapat empat faktor yang membentuk perubahan minat penikmat makanan tradisional menjadi makanan Korea, yaitu faktor lokasi, produk, gaya hidup, dan harga. Masing-masing faktor diberikan nama ataupun label, yaitu Fasilitas dan Kenyamanan, Keunikan Makanan, Gaya Hidup, dan Keterjangkaun Harga. Faktor-faktor yang baru terbentuk tersebut mengalami perubahan variabel dengan adanya penambahan atau pengurangan jumlah variabel yang berasal dari faktor yang berbeda.
Kata Kunci : produk, harga, lokasi, promosi, kualitas pelayanan, dan gaya hidup.