ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN MENGGUNAKAN MODEL ALTMAN DAN MODEL ZAVGREN PADA SUBSEKTOR PERTAMBANGAN LOGAM DAN MINERAL YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2013–2017

TAZKIYA LARAS PRAMESTI ESKA

Informasi Dasar

85 kali
21.04.1780
658.15
Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference

Kondisi perekonomian Indonesia khususnya pada sektor pertambangan mengalami penurunan yang cukup drastis selama lima tahun terakhir. Diterapkannya berbagai aturan mengenai larangan ekspor bahan mineral mentah, berimbas pada laju pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) yang terus menurun, serta tergerusnya laba perusahaan subsektor pertambangan logam dan mineral sehingga dapat dikatakan perusahaan mengalami kesulitan keuangan (financial distress), yang dapat berakibat pada kebangkrutan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui prediksi kebangkrutan pada delapan perusahaan subsektor pertambangan logam dan mineral periode 2013–2017 dengan menggunakan prediksi kebangkrutan model Altman Z”-score dan model Zavgren. Penelitian ini menggunakan Uji wilcoxon signed rank test untuk mengetahui perbedaan hasil prediksi model Altman Z”-score dan model Zavgren dalam memprediksi kebangkrutan. Jumlah populasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Tahun 2018 pada subsektor pertambangan logam dan mineral sebanyak 10 perusahaan. Dengan menggunakan teknik purposive sampling diperoleh sampel penelitian sebanyak 8 perusahaan. Hasil prediksi kebangkrutan menggunakan model Altman dan model Zavgren mengalami fluktuasi dan tidak stabil setiap tahunnya. Secara keseluruhan, model Altman Z”-score dari 40 data hasil penelitian memprediksi 17,5% pada kondisi gray zone atau kritis, lalu 27,5% mengalami financial distress atau kebangkrutan, dan 55% berada dalam kondisi non-bankruptcy atau sehat. Sedangkan model Zavgren memprediksi 55% pada kondisi gray zone atau kritis, lalu 25% mengalami financial distress atau kebangkrutan, dan 20% berada dalam kondisi nonbankruptcy atau sehat. Tingkat akurasi model Altman Z”-score adalah 60% dan tingkat akurasi pada model Zavgren hanya 50%, sehingga tingkat akurasi yang paling tinggi untuk subsektor logam dan mineral pada Bursa Efek Indonesia periode 2013 – 2017 adalah model Altman Z”-score. Melalui uji beda dengan uji Wilcoxon signed rank test, diketahui bahwa terdapat perbedaan prediksi kebangkrutan antara model Altman dengan model Zavgren pada perusahaan subsektor pertambangan logam dan mineral yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013–2017.

Kata kunci: Kebangkrutan, Financial Distress, Altman, Zavgren, Subsektor logam dan mineral.

Subjek

BANKRUPTCY
 

Katalog

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN MENGGUNAKAN MODEL ALTMAN DAN MODEL ZAVGREN PADA SUBSEKTOR PERTAMBANGAN LOGAM DAN MINERAL YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2013–2017
 
 
Indonesia

Sirkulasi

Rp. 0
Rp. 0
Tidak

Pengarang

TAZKIYA LARAS PRAMESTI ESKA
Perorangan
Hendratno
 

Penerbit

Universitas Telkom
Bandung
2021

Koleksi

Kompetensi

  • BM63O4 - AKUNTANSI MANAJEMEN
  • SM131014 - BUSINESS MANAGEMENT

Download / Flippingbook

 

Ulasan

Belum ada ulasan yang diberikan
anda harus sign-in untuk memberikan ulasan ke katalog ini