Distorsi pada benda kerja merupakan salah satu permasalahan yang umumnya
terjadi dalam proses produksi atau proses pemesinan. Twisting pada benda kerja
merupakan hasil dari terjadinya distorsi. Material yang terbuang pada saat proses
pemesinan dapat mencapai 90% dan menyebabkan distorsi dan twisting yang
disebabkan oleh cutting force, suhu, dan clamping force. Banyaknya material yang
terbuang menyebabkan biaya pemesinan cukup besar, sehingga perusahaan akan
mengalami kerugian jika benda kerja mengalami defect karena distorsi dan twisting.
Dalam studi ini, akan dilakukan optimasi parameter pemesinan yang dapat
mempengaruhi distorsi dan twisting (spindle speed (s), feedrate (f), dan depth of cut
(d)) pada benda kerja yang kemudian dianalisis dengan melakukan eksperimen
pemesinan menggunakan Metode Taguchi dan uji ANOVA. Material yang
digunakan adalah aluminium alloy 6061 dan hasil perancangan orthogonal array
didapatkan notasi L9(33
). Berdasarkan notasi yang didapatkan, maka jumlah
eksperimen yang akan dilakukan pada studi ini yaitu sebanyak 9 kali percobaan
dengan tiga parameter pemesinan dan tiga level. Distorsi minimum terjadi pada
eksperimen T4 sebesar 0,039 mm dengan parameter s = 1600 rpm, f = 200 mm/min,
d = 1,0 mm. Sedangkan twisting minimum terjadi pada eksperimen T7 sebesar
0,168 mm dengan parameter s = 1700 rpm, f = 200 mm/min, d = 1,5 mm. Parameter
yang paling berpengaruh pada nilai distorsi adalah spindle speed, sedangkan untuk
nilai twisting parameter yang paling berpengaruh adalah depth of cut.
Kata kunci: thin wall component; distorsi; twisting; Metode Taguchi