Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya dan Puskesmas Menteng sebagai pelayanan kesehatan membutuhkan sistem informasi kesehatan yang memadai. Penerapan Sistem Informasi Kesehatan. Saat ini, penerapan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) sangat krusial karena dapat mendukung proses bisnis utama instansi kesehatan dalam pengelolaan informasi di seluruh tingkat pemerintah secara sistematis. Dalam hal ini, Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya juga Puskesmas yang berada dibawah otoritasnya telah menggunakan sistem informasi untuk membantu pelayanan kesehatan, tetapi masih ada beberapa kendala dan kekurangan dalam proses penggunaannya khususnya pada SIK. Kendala-kendala pada SIK seperti, antar aplikasi tidak terintegrasi, redudansi data, pelaporan kurang teratur, masih membutuhkan pelaporan manual sebagai acuan, dan penyimpanan data yang kurang memadai.
Dengan adanya permasalahan tersebut mendorong untuk mengimplementasi sistem informasi kesehatan terintegrasi dengan permasalahan tersebut mendorong untuk mengimplementasi sistem informasi kesehatan terintegrasi dengan menerapkan enterprise architecture. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan EA untuk SIK level kab/kota berdasarkan studi kasus Dinkes Kota Palangka Raya dan Puskesmas Menteng, sehingga diharapkan membantu program kerja pemerintah kota yang didukung oleh Sistem Informasi Kesehatan (SIK), yaitu Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) untuk Puskesmas dan Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) Generik untuk Dinkes Kota. Pengembangan EA dilakukan dengan menggunakan framework TOGAF 9.2 dengan lingkup fase preliminary phase, architecture vision, business architecture, information system, dan opportunities and solution. Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh kondisi eksisting arsitektur bisnis dan sistem informasi, serta target (harapan dan tujuan) dari stakeholder. Secara keseluruhan, diidentifikasi opportunities and solution yang dapat menjadi langkah kedepan bagi stakeholder dalam upaya penguatan SIK tingkat kabupaten/kota.