Perusahaan besar memiliki dampak besar pada kehidupan perekonomian di Indonesia, karena pada perusahaan besar khususnya perusahaan property, real estate¸ konstruksi dan bangunan banyak berpengaruh pada Produk Domestik Bruto (PDB) dan pada penyerapan tenaga kerja. Oleh karena itu maka kondisi perusahaan baik kinerja maupun keuangan perusahaan harus dijaga agar terhindar dari kondisi financial distress yang akan mengarah pada kebangkrutan. Financial distress adalah kondisi di mana perusahaan mengalami kesulitan keuangan yang akan mengarah pada kebangkrutan.
Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui pengaruh likuiditas, leverage, ukuran perusahaan, komisaris independen, dan gender diversity terhadap financial distress pada perusahaan Property, Real Estate, Konstruksi dan Bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2019. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan data yang diambil adalah sekunder. Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan Property, Real Estate, Konstruksi dan Bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2019, sampel yang diambil menggunakan metode purposive sampling dan didapatkan sebanyak 35 sampel. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi logistik dengan menggunakan IBM SPSS 25 sebagai alat uji statistik dan hipotesis.
Hasil yang didapatkan dari penelitian ini yaitu variabel likuiditas, leverage, ukuran perusahaan, komisaris independen, dan gender diversity secara simultan bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap financial distress. Variabel leverage secara parsial berpengaruh ke arah negatif terhadap financial distress, sedangkan variabel likuiditas, ukuran perusahaan, komisaris independen, gender diversity secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap financial distress.
Saran bagi penulis selanjutnya, untuk menambah variabel yang berbeda seperti mekanisme good corporate governance, biaya agensi manajerial, struktur modal, dan makroekonomi seperti, inflasi, nilai tukar, dan suku bunga, dan menggunakan perusahaan yang banyak memiliki direktur wanita.
Kata Kunci: Financial Distress, Gender Diversity, Komisaris Independen, Leverage, Likuiditas, Ukuran Perusahaan