PT. XYZ merupakan perusahaan mandiri sebagai anak perusahaan dari PT. Coca-Cola Bottling Indonesia, yang bergerak dalam bidang produksi minuman favorit di Indonesia. Berdasarkan pengalaman dan data historis diketahui bahwa PT. XYZ menerima setiap pesanan yang diminta namun tidak mempertimbangkan sumber daya kapasitas produksi yang tersedia. Karena itu perlu dilakukan peramalan yang akan menghasilkan MPS dan menjadi dasar untuk melakukan perhitungan kapasitas agar lantai produksi dapat siap berproduksi ketika pesanan yang berfluktuatif datang. Dari hasil peramalan bahwa metode peramalan yang memiliki tingkat kesalahan yang terkecil (MSE) adalah metode an average of the past data. Perencanaan kapasitas produksi dengan menggunakan metode RCCP teknik BOLA telah dilakukan dan terdapat mesin yang memiliki kekurangan kapasitas yaitu pada mesin Filling, mesin Crowning/Capping, dan mesin Palletizing sehingga permintaan belum dapat terpenuhi. Untuk memenuhi kebutuhan kapasitas tersebut maka diperlukan alternatif perencanaan kapasitas produksi yaitu dengan melakukan penambahan jam kerja atau lembur, dan penambahan pada ketiga mesin tersebut. Hasil dari penambahan jam kerja atau lembur adalah kapasitas produksi terpenuhi dengan 1 jam lembur pada mesin Filling dan mesin Crowning/Capping serta 3 jam lembur pada mesin Palletizing dengan biaya keseluruhan penambahan jam lembur adalah sebesar Rp 3.208.695,20, dan melakukan penambahan lini produksi dengan biaya Rp 5.093.709.105,50.
Kata kunci: Kapasitas, Perencanaan Kapasitas, Rough Cut Capacity Planning (RCCP), Bill of Labor Approach (BOLA)