Industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki memiliki peluang baik untuk
berkontribusi pada perekonomian Indonesia melalui ekspor. Pada triwulan I tahun
2020, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang rendah sebesar 2,97%.
Tetapi, pertumbuhan ekonomi yang rendah tersebut dapat tertolong karena adanya
kenaikan ekspor. Saat itu, industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki mengalami
kenaikan nilai ekspor 14,91% dan pada bulan agustus 2020 masuk ke dalam
sepuluh besar nilai ekspor tertinggi yaitu US$ 350,34 Juta.
Di sisi lain, industri penyamakan kulit sebagai industri utama dari industri kulit
secara luas menghasilkan limbah dengan jumlah besar dan masuk ke dalam bahan
berbahaya dan beracun (B3). Jika tidak ditangani dengan tepat, limbah tersebut
dapat mencemari lingkungan dan memberikan dampak buruk kepada masyarakat.
Karena itu, industri penyamakan kulit harus lebih memperhatikan aspek
lingkungan dan mewujudkan green industry sesuai dengan UU Nomor 3 Tahun
2014 Pasal 3. Salah satu dukungan yang dapat diberikan yaitu mengembangkan
sistem ERP dan dashboard modul production yang menerapkan sustainable
supply chain management atau SSCM.
Sistem ERP berfungsi untuk mengelola data transaksi proses produksi dan
mengintegrasikan proses produksi dengan proses lainnya. Sistem ERP dapat
membuat proses bisnis berjalan lebih efisien. Selanjutnya, data tersebut
divisualisasikan pada dashboard yang dapat memudahkan dalam memonitor
proses produksi terutama terkait aspek lingkungan seperti penggunaan energi
listrik, pengunaan bahan kimia berbahaya, dan limbah yang dihasilkan, sehingga
dapat mewujudkan industri penyamakan kulit sebagai green industry.
Penelitian ini melakukan pengembangan dari sistem yang telah dibuat sebelumnya
yaitu sistem green production berbasis ERP. Penelitian ini juga menggunakan
modul manufacturing aplikasi Odoo untuk pengembangan sistem ERP, tetapi
dengan tambahan aplikasi Power BI untuk pengembangan dashboard. Untuk
tahap yang dilakukan, penelitian ini menggunakan metodologi Quickstart.
Tahapan dimulai dengan perencanaan awal penelitian, kemudian analisis
kebutuhan perusahaan dan solusi yang dapat diberikan, perancangan blueprint,
konfigurasi dan kustomisasi sistem, serta pengujian sistem. Pada penelitian ini
tidak dilakukan implementasi langsung pada perusahaan