Kemandirian merupakan salah satu aspek penting kehidupan yang tidak akan muncul
secara tiba-tiba, melainkan perlu dilatih sejak dini dan membutuhkan proses yang
panjang. Setiap anak tentu perlu dilatih untuk memiliki kemandirian dalam dirinya.
Tak terkecuali anak dengan penyandang autisme. Agar dapat mengembangkan
kemandirian anak tak hanya dapat dilakukan di rumah, melainkan juga di sekolah.
Untuk mencapai tujuan tersebut, dibutuhkan peran komunikasi interpersonal antara
guru dengan siswa autis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran komunikasi
interpersonal guru dengan siswa autis dalam mengembangkan kemandirian aktivitas
sehari-hari pada siswa autis. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan
pendekatan studi kasus. Pengambilan data dilakukan dengan metode wawancara
mendalam dan observasi, dengan jumlah informan sebanyak empat orang. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa bahwa aspek efektivitas komunikasi interpersonal
yang diterapkan oleh guru mampu menjadikan guru dan siswanya saling mengerti
maksud dari pesan yang diberikan satu sama lain. Maksudnya siswa mampu
mengerti maksud dari pesan yang disampaikan oleh guru, sebaliknya guru juga
mampu mengerti pesan timbal balik yang disampaikan siswanya. Sehingga tujuan
guru untuk mengembangkan kemandirian aktivitas sehari-hari siswa autis terlihat ada
kemajuan.